Pentingnya Sholat dalam Keluarga




Dalam hadist atau Alquran yaa, “Dan perintahkan kepada keluargamu untuk sholat dan bersabarlah”.
Untuk mendapatkan kelaurga yang bahagia, tentram dan damai maka keluarga itu harus sholat.
Dalam menjalankan sholat sendiri kita di perintahkan untuk sabar, ini karena ada saja halangan atau rintangan yang sering dihadapi jika mau atau sedang menjalankan sholat bahkan setelah juga. Godaan banyak sekali termasuk juga dari dalam diri kita , misalnya hawa nafsu kita, hati kita. Misal kita dah rajin sholat e e yang muncul malah kita jadai sok dan sombong juga merasa sholat kita sudah baik atau bahkan terbaik dan sebagainya.
Mungkin anda ingat hakikat tujuan sholat adalah untuk mencegah perbuatan keji dan mungkar. Pertanyaan besar yang di hubungkan dengan keadaan sekitar kita, mengapa masih banyak yang korupsi, masih banyak yang berbuat zina, masih banyak yang berbuat anarkhis dan lain sebagainya.
Apa ada yang salah dengan Al-Qur’an, tentu TIDAK. Kita sebagai umat islam harus yakin bahwa Al-Qur’an itu benar dan Allah SWT akan memberikan kepastian akan janjiNYA dalam Al-Qur’an.
Jadi, Kita sendiri yang salah, silaka pada instropeksi diri, apa sudah benar sholatnya, untuk itu ada beberapa panduan agar sholat kita itu di terima ALLAH SWT:
  1. Sholat dengan hati yang tawadu’. Selama sholat masih menjadi beban, meremehkan dan sebagainya maka sholat tidak akan di terima, yang akhirnya anda akan masih aja berbuat keji dan mungkin, walaupun dalam bentuk yang kecil. Selama hanya merasa bebas dari kewajiban maka sholat anda tidak ada manfaatnya.
  2. Tidak menyombongkan dirinya di hadapan manusia yang lain. Selama orang sombong untuk memperlihatkan dirinya yang paling rajin sholat dan sebagainya maka tidak di terima sholatnya. Karena boleh jadi kita sholat ini masih karena manusia, lingkungan, atau jamaah yang ada di sekitar kita.
  3. Orang yang selalu menyempatkan dirinya untuk dzikir kepada Allaah SWT. Baik lisan dengan kalimat toyibah, perbuatan atau dalam hati dengan mensyukuri semua cipataan Allah SWT.
  4. Orang yang tidak menganggap remeh kemaksiatan sekecil apapun. Mulai dari apakah membicarakan oran lain, walaupun sekecil apapun dan sebagainya karena itu termasuk penyakit hati.
  5. Orang yang bisa memberikan cintanya kepada sesam khususnya kepada fakir miskin, anak yatim, fisabilillah, dan orang yang di dzalimi.
5 tolok ukur itulah untuk bisanya dan tahunya apakah sholat kita di terima oleh Allah SWT atau tidak.
Wallahu ‘alam bi showab.
Semoga bermanfaat…